Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme positif adalah gerak yang arahnya mendekati rangsangan, sedangkan tropisme negatif adalah gerak yang arahnya menjauhi rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme dibagi menjadi geotropisme (gravitropisme), hidrotropisme, tigmetropisme, kemotropisme, dan fototropisme (heliotropisme).
Macam-Macam Gerak Tropisme :
1. Gerak Geotropisme
Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel
tanaman karena dipengaruhi oleh gravitasi.[4] Bila suatu benih diletakkan
dalam keadaan sembarang, maka tunas akan tumbuh
membengkok ke atas dan akar akan tumbuh ke
bawah.[4] Pertumbuhan akar merupakan
gravitropisme positif, sedangkan pertumbuhan tunas adalah
gravitropisme negatif.[4] Gravitropisme ini mulai terjadi
setelah proses perkecambahan biji[4]. Tumbuhan dapat membedakan arah atas
dan bawah dengan pengendapan statolit.[4] Statolit adalah plastidakhusus yang mengandung butiran pati padat
dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung
akar.[4] Adanya penumpukan statolit pada
akar dapat memicu distribusi kalsium dan auksin.[4] Namun, tanaman yang tidak
memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme yang disebabkan
kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan menginduksi
perenggangan protein sel ke atas
dan penekanan protein sel tanaman
ke sisi bawah akar.[4]
Fototropisme adalah gerak sebagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi
oleh rangsang cahaya[1] Contoh dari fototropisme adalah
pertumbuhan koleoptil rumput menuju arah datangnya cahaya.[1] Koleoptilmerupakan
daun pertama yang tumbuh dari tanaman monokotil yang berfungsi sebagai
pelindung lembaga yang baru tumbuh.[1] Beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hal ini dapat
disebabkan oleh kecepatan pemanjangan sel-sel pada sisi batang yang lebih gelap
adalah lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel pada sisi yang lebih terang
karena adanya penyebaran auksin yang tidak
merata dari ujung tunas.[1] Hipotesislainnya menyatakan bahwa ujung tunas
merupakan fotoreseptor yang
memicu respons pertumbuhan.[2] Fotoreseptor adalah
molekul pigmen yang disebut kriptokrom dan
sangat sensitif terhadap cahaya biru.[2]
3. Gerak Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah Kata ini berasal dari bahasa Yunani "thigma"
yang berarti "sentuhan".[3] Contoh dari tigmotropisme adalah
pertumbuhan tanaman sulur seperti anggur dan tanaman yang
pertumbuhannya merambat dan memiliki sulur yang membelit bagian penopangnya.[3] Sulur tanaman akan tumbuh lurus hingga menyentuh
sesuatu.[3] Adanya kontak sulur tersebut
merangsang sulur untuk tumbuh melilit, karena terjadi perbedaan kecepatan
pertumbuhan. Hal ini dikarenakan sel-sel yang terkena sentuhan akan
memproduksi auksin sehingga
pertumbuhannya menjadi lebih cepat hingga membengkok dan melilit sumber
sentuhan[3]. Contoh lainnya adalah sentuhan angin
kencang pada tebing bukit membuat pohon-pohon yang tumbuh di sekitarnya
memiliki batang yang lebih pendek dan gemuk apabila dibandingakan dengan pohon
yang sama pada daerah yang terlindungi dari angin kencang.[3] Respon perkembangan tumbuhan
terhadap gangguan mekanis ini biasa disebut tigmomorfogenesis dan umumnya disebabkan peningkatan
produksi etilen.[3] Gas etilen ini
merupakan hormon yang dibentuk
sebagai respon terhadap rangsangan sentuhan yang hebat.[3]
Termotropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa panas atau perubahan panas.[5] Salah satu contoh termotropisme adalah pertumbuhan daun tanaman Rhododendron yang dapat menjadi keriting dan menunduk ke bawah apabila suhu lingkungan mencapai -1 °C.[5] Hal ini diduga merupakan salah satu cara menghindari kekeringan daun di musim dingin dan mencegah pembukaan stomata.[5] Pada pagi hari di musim dingin, daun Rhododendron akan merunduk ke arah bawah karena adanya kenaikan suhu yang disebabkan sinar matahari pagi[6]. Hal ini berakibat pada membran seluler yang membeku akan mencair. Peristiwa ini terjadi berulang setiap hari pada musim dingin.[6] Untuk menghindari kerusakan membran seluler karena peristiwa pencairan-beku berulang, daun tanaman ini akan menghadap ke bawah dan berbentuk keriting.[6]. Sebagian dari ujung batang tanaman akan tumbuh dan bergerak ke arah sumber panas apabila suhunya rendah, namun bila suhunya tinggi, ujung batang akan menjauhi sumber panas tersebut. Sementara itu, pertumbuhan akar terhadap rangsangan panas belum ditemukan dengan jelas karena setiap tanaman memiliki karakteristik pergerakan pertumbuhan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.[7]
5. Gerak Hidrotropisme
Gerak hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air (hidro : air). jika gerakan itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerak menuju tempat yang banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh ke atas air.
sumber :
http://bio-untirta-4e.blogspot.co.id/2009/07/gerak-pada-tumbuhan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_tumbuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar